KEuVUe149Y7e320zVKJqOjpo0SGIHzz7ueew9qo8
Bookmark

Gratis & Tanpa Iklan, Bagaimana WhatsApp Mengahasilkan Uang?

Pendapatan Aplikasi WhatsApp - Kita semua tentu setuju jika perangkat lunak dengan logo hijau dan dimilki oleh Facebook (Meta) ini merupakan paling populer di dunia, terutama dalam kategori aplikasi pesan instan.


Aplikasi yang dibuat oleh 2 mantan karyawan Yahoo: Brian Acton dan Jan Koum punya jutaan pengguna aktif setiap bulannya. Angka tersebut jauh meninggalkan pesaingnya, Telegram dan Signal misalnya.


Setelah tahap pengujian, WhatsApp versi pertama mengudara untuk pertama kalinya pada November 2009. Awalnya, Ia hanya eksklusif hadir di App Store.


Sumber Penghasilan WhatsApp

Popularitas WhatsApp meroket dalam waktu yang sangat singkat. Dalam dua tahun saja, aplikasi ini merangsak ke daftar 10 besar di toko aplikasi yang dikhususkan untuk perangkat-perangkat buatan buah kroak.


Hasil yang menakjubkan karena mereka tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk memasarkan produknya, tidak seperti aplikasi lainnya.


Tahap Awal dan Perubahan WhatsApp Jadi Berbayar

Pekerjaan utama Whatsapp dimulai di gudang yang diubah di Evelyn Ave. Para staf bekerja dari meja Ikea murah dan mengenakan selimut menghangatkan sekaligus menghemat banyak biaya.


Baca juga :


Koum dan Acton bekerja secara gratis selama beberapa tahun pertama. Satu-satunya biaya tinggi kala itu adalah mengirimkan teks verifikasi kepada user.


Untuk menebus beban tersebut, model bisnis WA diubah menjadi berbayar. Ini juga dilakukan karena aplikasi menyebar lebih cepat daripada investasi yang masuk. Saat itu biayanya hanya $0,99.


Selama itu, fitur baru untuk mengirim foto / video ditambahkan ke aplikasi dan jumlah pengguna meroket bahkan ketika aplikasi itu dibayar.


Jan & Brian bukan penggemar pemasaran dan pers. Fokus utama mereka adalah produk mereka dengan model berbayar $0,99. Dan ditanya mengapa Jan tidak membual tentang kesuksesan ini, dia menjawab,


"Pemasaran dan pers menimbulkan debu. Itu masuk ke mata Anda, dan kemudian Anda tidak fokus pada produk".


Pertumbuhan WhatsApp Memikat Mark Zuckerberg

Meskipun 2 tahun sebelum akuisisi terjadi Facebook mendekati para petinggi WA yang berujung penolakan, tapi pada akhirnya FB berhasil menyegel kesepakatan pada 2014 yang ujungnya membuat petinggi WhatsApp menyesal.


Sebagai informasi, dalam karirnya, Jan Koum pernah melamar pekerjaan ke Facebook pada 2007 & ditolak oleh perusahaan tersebut.


Kesepakatan terjadi karena tawaran Zuckerberg saat itu seperti kemitraan. Ia menjanjikan dukungan terhadap end-to-end encryption, tidak ada iklan, serta independensi penuh pada keputusan produk.


Zuck juga setuju dengan strategi memasang biaya 1 USD untuk memasang aplikasi dan bebas dari dark pattern.


"Saat kami mulai berbicara, pendirian kami sangat jelas. Tidak ada penambangan data, tidak ada iklan, dan tidak ada pelacakan. Facebook setuju dengan itu dan kami pikir mereka percaya pada misi kami. Tapi tentu saja, bukan itu yang terjadi," ungkap mantan Chief Business Officer WhatsApp.


Tahun 2016, Mark Zuckerberg, salah satu CEO perusahaan teknologi paling suka ngibul memulai operasinya dengan mengubah Privacy Policy pertamanya.


Waktunya Buat Kembali Menjalankan Rencana Awal

Mengapa (Facebook) perusahaan bernilai miliaran dolar ingin membeli WhatsApp?. Jawabannya sebenarnya cukup sederhana, jika Anda tidak bisa mengalahkan mereka, bergabunglah dengan mereka.


Baca juga :


WhatsApp adalah kompetitor terbesar Facebook Messenger. Untuk memenangkan perlombaan, mereka membuat kesepakatan dengan WhatsApp.


Alasan besar lainnya mengapa Facebook membeli WhatsApp adalah mendapatkan data. WhatsApp terlihat seperti kotak harta karun berisi data pengguna yang siap dieksploitasi untuk mendapatkan lebih banyak uang.


Dikatakan bahwa sejak saat itu, ada banyak bentrokan dan konflik yang terjadi terus-menerus antara kedua perusahaan.


Mark Zuckerberg terus menekan kedua pendiri WhatsApp untuk memperkenalkan kemitraan bisnis di WhatsApp. Di bawah tekanan besar, Jan dan Brian akhirnya menyerah dan mengumumkan untuk meninggalkan Facebook.


Konsep privasi data Facebook yang bapuk & model bisnis yang dipaksakan dikatakan tidak dapat ditoleransi dengan biaya berapa pun.


Rencana Berjalan Mulus Setelah Menendang Pendiri

Pada tahun 2018, Facebook merilis aplikasi WhatsApp Business di mana pengguna dapat membuat profil bisnis dan menautkannya langsung dengan fan-page atau halaman Facebook.


Meskipun aplikasi ini sepenuhnya gratis untuk digunakan, akan tetapi Application Programming Interface (API) nya berbayar.


Tentu saja Facebook tidak berhenti di situ. November 2020, WhatsApp Pay diluncurkan di India. Ini berarti untuk setiap pembayaran, royalti akan dibayarkan ke WhatsApp. Total sudah ada 2,6 juta transaksi dengan nilai 13 juta dolar.


Facebook (Meta) juga saat ini sedang menyiapkan layanan berbayar lain soal fitur linked device yang dirancang untuk akun bisnis.


Mereka juga mencari lebih banyak cara untuk menghasilkan cuan dengan iklan di status / story kedepannya. Proyek analisis pesan WhatApp yang katanya "tanpa merusak" E2E juga sedang dikerjakan.


Mari ambil popcorn & lihat berapa banyak cara yang bisa ditemukan Mark Zuckerberg untuk menghasilkan lebih banyak duit, duit, duit, dan duit.

Posting Komentar

Posting Komentar

Berikan checklist pada Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi balasan