Perkembangan Linux di Indonesia - Meski tidak sepopuler sistem operasi Windows milik Microsoft dan Mac OS milik Apple, pertumbuhan Linux sebagai operating system bebas merdeka nyatanya malah tumbuh subur. Itu dibuktikan dengan adanya ratusan atau bahkan ribuan distribusi Linux keren yang lahir.
Beberapa diantaranya bertahan dan menjadi distro besar, bahkan sampai menghasilkan distro turunan. Contohnya GNU/Linux Debian menghasilkan puluhan distro turunan, seperti :
Beberapa diantaranya bertahan dan menjadi distro besar, bahkan sampai menghasilkan distro turunan. Contohnya GNU/Linux Debian menghasilkan puluhan distro turunan, seperti :
- Ubuntu
- Knoppix
- Kali Linux
- Deepin
- Steam OS
- Xandros
- MX Linux
- dan masih banyak lagi
Kemudian dari Ubuntu mengasilkan distro turunan seperti Linux Mint, Elementary OS, Zorin, Backbox, Pop! OS, dan seterusnya.
Dari jumlah sebanyak itu apakah ada distro Linux yang dikembangkan di Indonesia sih gan?. Tentu saja, memang itu tujuan artikel ini dibuat. Langsung saja berikut list yang berhasil kita kumpulkan.
BlankOn
BlankOn Linux adalah distro Linux berbasis Debian yang dikembangkan oleh Tim Pengembang BlankOn dengan dukungan dari Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI).
Tujuan mereka adalah menghasilkan distro Linux khas Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan pengguna komputer umum di Indonesia.
Baca juga :
Mulai versi 8, BlankOn memiliki desktop environment sendiri yang diberi nama Manokwari. Sampai artikel ini diterbitkan, versi terbaru dari BlankOn adalah XI dengan nama kode Uluwatu.
Dracos
Dracos Linux adalah OS yang secara khusus diciptakan untuk melakukan pengujian keamanan. Tidak seperti kebanyakan distro lokal yang merupakan remaster, Dracos dibangun dari Linux From the Scratch atau disingkat LFS.
Distribusi yang menggunakan nama-nama setan lokal sebagai codename-nya ini memiliki ratusan tools pentest, forensics, dan reverse engineering yang dapat digunakan oleh pengguna Dracos.
Grombyang
Grombyang OS adalah remastering dari Xubuntu 14.04.3 yang dirancang oleh Gros-Team untuk fokus pada lingkungan pendidikan. Oleh sebabnya didalamnya disertakan beberapa aplikasi pendukung.
Program yang dimaksud antara lain :
- LibreOffice
- Kalzium
- BKchem
- KBruch
- KAlgebra
- Othman Quran Browser
- KGeography
IGOS Nusantara
IGOS Nusantara disingkat IGN adalah sistem operasi open source yang dikembangkan secara konsisten oleh Pusat Penelitian Informatika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia bersama dengan komunitas.
Selain desktop, IGOS juga menyediakan versi server dan versi untuk mesin dengan arsitektur ARM yang dapat difungsikan di lingkungan Internet of Things atau biasa disingkat dengan IoT.
TeaLinux OS
Seperti namanya, distro ini menggunakan daun teh sebagai identitasnya. TeaLinux OS adalah distro Linux turunan Ubuntu yang oleh dikembangkan oleh Dinus Open Source Community (DOSCOM) dan fokus pada lingkup pemrograman.
Dikembangkan oleh Dinus Open Source Community (DOSCOM) dengan filosifi "Nikmatnya sebuah racikan", pengembang telah merilis 9 versi :
- 1.0 Green Tea, based on Ubuntu 8.04
- 2.0 Black Tea, based on Ubuntu 9.10
- 3.0 White Tea, based on Ubuntu 10.10
- 4.0 Oolong Tea, based on Lubuntu 11.10
- 5.0 Kukicha Tea, based on Lubuntu 12.10
- 6.0 Jasmine Tea, based on Lubuntu 13.10
- 7.0 Rosella Tea, based on Xubuntu 14.04
- 8.0 Pappermint Tea, based on Xubuntu 16.04
- 9.0 Chamomile Tea, based on Xubuntu 16.04
IbisLinux
Selanjutnya ada IbisLinux, sebuah distribusi yang dibangun dengan LFS dimana pengguna bisa mempelajari seluruh anatomi software yang ada di dalamnya. Distro buatan Indonesia ini lebih dikhususkan untuk device x64 Low End.
Karena keringanan nya, RAM 2GB pun bisa menjalankan IbisLinux. Dengan munculnya IbisLinux, pengembang berharap dapat menambah semangat juang open source di Indonesia.
Desa OS
Desa OS dirancang secara khusus oleh Gedhe Foundation untuk kebutuhan masyarakat pedesaan. SiKoMar (Sistem Komunikasi Anar Rakyat) dan SiDesa (Sistem Informasi Desa) adalah 2 aplikasi unggulan distro ini.
SiDesa 2.0 digunakan untuk mendukung keperluan tata kelola pemerintahan desa dalam melayani masyarakat, sedangkan SiKomAr adalah aplikasi panggilan telepon gratis menggunakan jaringan.
Dengan SiKomAr, warga tidak perlu mengeluarkan pulsa telepon untuk berkomunikasi dengan warga lainnya.
Codernate
Codernate buatan komunitas IT Ternate ini adalah sistem operasi berbasis Arch Linux. Selain ditujukan untuk penggunaan sehari-hari, Codernate juga dilengkapi dengan tool pentest untuk pengujian keamanan.
Distro yang dimulai pada tahun 2015 oleh Mochammad Ridwan ini menggunakan GNOME dan Xfce sebagai desktop environment bawaanya. Jadi tinggal pilih saja mana yang cocok untuk kalian.
Xenta OS
Sebelum menjadi distribusi Linux, pada awalnya Xenta adalah proyek icon theme yang di buat oleh Dindin Hernawan sebagai hobi dan dipublikasikan di opendesktop.org pertama kali pada 24 Januari 2017.
Distro yang relatif masih baru ini dibangun dengan basis Linux Mint.
Xenta OS dilengkapi dengan program perkantoran (LibreOffice dan Kingsoft Office), pengolah grafis, multimedia, pendidikan, hingga internet.
Manjaro X
GNU/Linux Manjaro-X dirancang untuk pengguna awam, desainer, animator, penyunting film, dan pengembang GTK. Kalian yang ingin mencobanya tidak perlu instal codec, pemutar musik dan video, aplikasi perkantoran, dan desain lagi.
Semua telah tersedia secara bawaan di Manjaro X. Beberapa aplikasi keren yang juga disertakan di dalamnya antara lain :
- Blender
- Gimp
- Gigle
- Gnac
- Inkscape
- LibreOffice
- TimeShift
- Telegram
- Tweak-tool
- Uget
Tidak sampai disitu, masih ada Steam Client untuk kalian yang hobi bermanin game di Linux, Tor untuk mengakses jaringan TOR, dan Youtube-dl untuk mengunduh video YouTube lewat Terminal.
Distro Lokal Lain
Selain itu sebenarnya masih ada Zencafe, Poci Linux, dan LAOS. Namun kita kesulitan mencari informasinya. Beberapa diantaranya sepertinya mangkrak #CMIIW.
Jika ada distro Linux asal Indonesia yang belum kita sebutkan diatas, silahkan tulis lewat kolom komentar dibawah supaya dapat kita tambahkan. Sampai jumpa di artikel tentang Linux selanjutnya. Terimakasih!.
mantap juga orang indonesia bisa buat os sendiri
BalasHapusMakanya migrasi dong :D
Hapusmanjaro x belum masuk oom!
BalasHapusOke, sudah ditambahkan. Terimakasih banyak infonya om
Hapus