KEuVUe149Y7e320zVKJqOjpo0SGIHzz7ueew9qo8
Bookmark

Sampah SIM Card Jadi Masalah, Kapan Telkomsel Pakai eSIM?

Plastik Kartu Seluler - Selama 20 tahun terakhir, para produsen SIM sudah berusaha untuk mengurangi plastik supaya produknya lebih ramah terhadap lingkungan. Ini terbukti dengan melihat dimensi kartu perdana.


Dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, dimensi SIM Card sekarang jauh lebih kecil. Praktek tersebut memang bisa meminimalkan limbah, mengurangi polusi, dan memperlambat pemanasan global.


Masalahnya adalah hanya sebagian kecil perusahaan saja yang mau menambahkan praktik energi hijau dan membangun SIM dengan bahan daur ulang.


Kartu Perdana Telkomsel

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Our World In Data, sebuah publikasi online ilmiah yang berfokus pada masalah global, kita memproduksi sekitar 380 juta ton plastik pada 2020.


Itu adalah jumlah plastik dan limbah terbanyak yang pernah dilihat dunia hingga saat ini. Yang lebih fantastis, 4.5 miliar kartu SIM diproduksi.


Telkomsel Berencana eSIM Dalam Waktu Dekat?

Baru-baru ini operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia ini meluncurkan program daur ulang sampah sisa kartu seluler untuk mengurangi limbah plastik yang berdampak buruk terhadap Bumi.


Baca juga :


Teknologi eSIM adalah teknologi yang menarik menurut Saki Hamsat Bramono, Vice President Corporate Communications Telkomsel.


"eSIM kami sangat mendukung karena negara-negara lain sudah mulai untuk memberlakukan eSIM untuk men-deploy di beberapa negara untuk gadget-gadget-nya," katanya setelah konferensi pers.


Ia mengatakan jika pihaknya masih masih menunggu, terutama dari regulator terkait regulasi bagaimana nanti eSIM secara implementasinya di Indonesia.


Untuk yang belum tahu, eSIM adalah singkatan Embedded Subscriber Identification Module yang merupakan SIM digital yang ditanam langsung ke dalam device dan permanen, sehingga tidak bisa dipindahkan.


Sampah SIM Card & Provider eSIM di Indonesia

Di Tanah Air sendiri baru Smartfren yang sudah menawarkan layanan eSIM. Indosat Ooredoo Hutchison, Telkomsel, dan XL Axiata masih belum mengadopsi teknologi kartu seluler masa depan ini.


Jumlah smartphone yang mendukung eSIM juga masih sedikit, kebanyakan flagship seperti iPhone dan Samsung Galaxy S series.


Transisi dari kartu SIM fisik ke eSIM juga harus memperhatikan nasib outlet, kata Saki. Apalagi saat ini perusahaan plat merah yang kabarnya akan "kawin" dengan IndiHome ini memiliki sekitar 330.000 outlet reseller di Indonesia.


Saki menambahkan, operator seluler negara +62 memproduksi sekitar 200 juta unit kartu perdana setiap tahunnya.


Pelanggan biasanya langsung membuang cangkang dan kemasannya. Jumlah tersebut merupakan dampak dari kebiasaan pelanggan di Indonesia yang gemar mencari promo dan gonta-ganti nomor katanya.

Posting Komentar

Posting Komentar

Berikan checklist pada Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi balasan